04 Mei 2009

Informasi


Tentang Satelit AR.

Dalam penggunaan komunikasi dengan menggunakan satelit, cara komunikasinya tidak jauh beda seperti penggunaan repeater di bumi umumnya dengan menggunakan system duplex pada frekwensi yang berbeda, seperti layaknya pada repeater yang memiliki frekwensi input (pada satelit istilahnya UPLINK) dan frekwensi output (pada satelit istilahnya DOWNLINK),


Input dan output memiliki fasilitas-fasilitas yang berbeda dengan frekwensi yang berbeda juga. Fasilitas untuk suara/voice dalam bentuk FM dan SSB. Sedangkan untuk data dapat berupa bentuk CW, SSTV, Packet Radio dan lainnya. Dikarenakan banyaknya satelite yang melintas di angkasa dipergunakan oleh amatir radio maka setiap uplink/downlink frekwensi satelite dibedakan, tetapi tidak melintasi batas frekwensi yang sudah disepakati untuk VHF 145.800 s/d 146.000 Mhz dan UHF = 435.000-438.000Mhz. Perbedaannya komunikasi melalui repeater dengan satelitte, dengan mengunakan satelite yang paling utama adalah apa yang anda katakan pada saat uplink harus terdengan di downlink, yang kedua melakukan pengarahan antena ke satelite (hunting) agar lebih sempurna, yang ke-tiga komunikasi harus sesingkat mungkin untuk memberikan kesempatan yang lainnya untuk mempergunakan. Untuk melakukan percobaan ini dapat menggunakan antena VHF(2M)-4/6 Elemen yagi dan UHF(70Cm) minimal 9 Element yagi, juga sensitifitas HF and UHF receiver minimal-124dBm, untuk dapat melakukan komunikasi dengan satelite Low Orbit (LEO). Banyak rekan-rekan amatir di Indonesia sudah mampu mengunakan Satelite GEO dengan menggunakan disk parabola dengan uplink dan downlink menggunakan frek 1.2Ghz dan 2.4 Ghz. Semoga sukses bagi rekan-rekan yang ingin mencoba.

GEOSYNCHRONOUS ORBIT - (GEO)













GEOSTATIONARY
ORBIT - (GTO)













Tipe orbit GEO or GTO( GTO next generation orbit/plan) satelit ini ketinggian dari bumi lebih dari 36.000 Km,

GEOs memiliki fasilitas penggunaan suara, data, dan jasa video (seperti siaran televisi), khusus pada GEOs amatir radio biasa digunakan suara (FM/SSB) dan data(SSTV/Packet Radio/dll). Sudut kemiringan orbit antara 20 Garis lintang utara dan 20 Garis lintang Selatan dari khatulistiwa. Serta memiliki kestabilan pada orbitnya.

Batas kemampuan penggunaan berkomunikasi antara 12 s/d 18 jam.

Contoh :
GEOs amatir radio : AO-10, AO-13, AO40
GEOs komersial : INTELSAT, Inmarsat, dan PanAmSat.


LOW-EARTH ORBIT (LEO)
















Tipe orbit satelit ini ketinggian dari bumi antara dari 600-2560Km, satelit ini memiliki lintasan orbit bumi selama 2 jam saja, sebagai konsekwensinya transmisi memiliki minoritas beberapa menit saja, karena kondisi demikian maka satellite ini memiliki istilah fast-flying satelit. Biasanya satelit ini biasanya berdiri sendiri atau lebih dari satu dengan berkomunikasi antar satelit diri mereka menggunakan " inter-satellite mata rantai.".

Salah satu satelit yang paling banyak digunakan oleh amatir radio adalah AO-51 memilik batas kemampuan pengguna an berkomunikasi antara 12 s/d 22 menit dan tergantung antena yang digunakan.

Rekan-rekan amatri radio di Indonesia sudah mulai banyak yang berekperiment.

Ada 2 Jenis LEO :
LEO BESAR dirancang untuk membawa lalu lintas suara semi-fixed seperti halnya data.

LEO KECIL (karena beratnya tidak lebih daripada satu manusia) dirancang untuk membawa lalu lintas suara dengan low-bandwidth dan biaya sangat rendah.

MEDIUM EARTH ORBIT - (MEO)

Tipe orbit satelit ini ketinggian
dari bumi lebih dari 2000 - 35.786 Km





HIGHLY ELLIPTICAL ORBIT - (HEO)

Tipe orbit satelit ini ketinggian titik orbit minimum bawah bumi 17200Km dan titik atas bumi 120.500Km. Batas kemampuan penggunaan berkomunikasi antara 12 s/d 18 jam.








Beberapa contoh antena satelite :

Jenis Simple Antena untuk dapat berkomunikasi dengan mengunakan Satelitte LEO.







Jenis Disk Antena untuk dapat berkomunikasi dengan mengunakan Satelitte GEO.